12 Panduan Merawat Tanaman Indoor Terbaik untuk Semua Tingkat Pengalaman
Merawat tanaman indoor kini semakin populer di kalangan masyarakat urban maupun suburban. Selain memperindah ruangan, tanaman indoor juga menawarkan manfaat bagi kesehatan seperti menyaring udara, meningkatkan kelembapan, dan menciptakan suasana rileks di rumah. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kehadiran tanaman hias dalam ruangan dapat membantu menurunkan stres, meningkatkan konsentrasi, hingga memperbaiki kualitas tidur.
Namun, banyak orang masih ragu untuk memulai karena menganggap perawatan tanaman indoor itu sulit, membutuhkan waktu ekstra, atau takut tanamannya mudah mati. Sebenarnya, dengan memilih jenis tanaman yang tepat dan memahami cara merawatnya, siapa pun bisa menikmati keindahan dan manfaat tanaman indoor tanpa harus merasa kewalahan.
Artikel ini akan membahas 12 tanaman indoor terbaik—mulai dari yang sangat mudah dirawat hingga yang sedikit lebih menantang—lengkap dengan panduan perawatan praktis dan tips agar tanaman tumbuh sehat dan cantik. Anda bisa memilih satu atau beberapa tanaman berikut sesuai kebutuhan, gaya hidup, maupun kondisi pencahayaan ruangan.
Table of Contents
12 Tanaman Indoor Terbaik dan Cara Merawatnya
1. Sansevieria (Lidah Mertua)

Karakteristik:
Sansevieria dikenal sebagai tanaman yang sangat tahan banting, cocok untuk pemula maupun penghobi tanaman. Daunnya tebal, tegak, dan memiliki corak khas. Lidah mertua juga dikenal mampu menyaring formaldehida dan zat berbahaya lain dari udara.
Perawatan:
- Cahaya: Toleran pada berbagai tingkat cahaya, namun tumbuh optimal di cahaya terang tidak langsung.
- Penyiraman: Siram hanya saat media tanam kering, biasanya 1–2 minggu sekali. Jangan sampai air menggenang.
- Media Tanam: Gunakan campuran tanah berpasir atau media khusus sukulen.
- Pupuk: Berikan pupuk cair sebulan sekali pada musim tumbuh.
- Tips: Tempatkan di sudut ruangan, kamar mandi, atau area minim cahaya sekalipun.
2. Pothos (Sirih Gading)

Karakteristik:
Pothos sangat populer karena pertumbuhannya cepat dan perawatannya mudah. Daunnya hijau dengan bercak kuning atau putih. Cocok untuk digantung atau ditaruh di atas lemari.
Perawatan:
- Cahaya: Cahaya terang tidak langsung, tapi tetap toleran di cahaya redup.
- Penyiraman: Siram saat permukaan tanah mulai kering, jangan terlalu sering.
- Media Tanam: Campuran tanah biasa dengan sedikit kompos atau sekam bakar.
- Pupuk: Pupuk cair rendah nitrogen setiap 4–6 minggu.
- Tips: Pangkas ujung batang secara berkala untuk menjaga bentuk dan merangsang pertumbuhan cabang baru.
3. Peace Lily (Spathiphyllum)

Karakteristik:
Peace lily digemari karena bunganya yang putih bersih dan kemampuannya menyaring udara. Daunnya lebar, hijau mengilap, memberikan kesan segar di ruangan.
Perawatan:
- Cahaya: Cahaya sedang hingga terang tidak langsung. Hindari matahari langsung agar daun tidak gosong.
- Penyiraman: Jaga tanah tetap lembap, siram 2–3 kali seminggu. Peace lily sensitif terhadap kekeringan.
- Media Tanam: Tanah humus dengan drainase baik.
- Pupuk: Beri pupuk cair khusus tanaman hias 1–2 bulan sekali.
- Tips: Semprot daun dengan air bersih agar bebas debu dan lebih sehat.
4. Aglaonema (Sri Rejeki)

Karakteristik:
Aglaonema punya variasi warna dan corak yang sangat beragam, mulai dari hijau polos, merah, hingga kombinasi perak. Tahan di ruangan ber-AC dan minim cahaya.
Perawatan:
- Cahaya: Suka cahaya terang tidak langsung, tetapi tetap tumbuh di ruangan agak redup.
- Penyiraman: Jaga media tetap lembap, siram 2–3 kali seminggu.
- Media Tanam: Campuran tanah, kompos, dan sekam bakar.
- Pupuk: Gunakan pupuk slow release setiap 2 bulan.
- Tips: Bersihkan daun secara berkala dan hindari overwatering untuk mencegah busuk akar.
5. Spider Plant (Chlorophytum comosum)

Karakteristik:
Tanaman ini dikenal dengan daun panjang melengkung dan warna belang hijau-putih. Spider plant sering mengeluarkan anakan baru yang bisa dipotong dan dijadikan tanaman baru.
Perawatan:
- Cahaya: Sinar terang tidak langsung paling ideal.
- Penyiraman: Siram secukupnya, biarkan lapisan atas tanah mengering sebelum penyiraman berikutnya.
- Media Tanam: Tanah porous yang mudah mengalirkan air.
- Pupuk: Pupuk cair bulanan di musim tumbuh.
- Tips: Cocok diletakkan di rak gantung atau pot gantung untuk efek dekoratif maksimal.
6. ZZ Plant (Zamioculcas zamiifolia)

Karakteristik:
ZZ plant dikenal sangat tahan terhadap kondisi ruangan yang kurang cahaya dan jarang disiram. Daunnya tebal, mengilap, dan memiliki batang yang kokoh.
Perawatan:
- Cahaya: Toleran pada cahaya rendah, tetapi tumbuh optimal di cahaya terang tidak langsung.
- Penyiraman: Cukup disiram setiap 2–3 minggu atau saat tanah benar-benar kering.
- Media Tanam: Media porous, hindari tanah yang terlalu padat.
- Pupuk: Cukup diberi pupuk cair 2 bulan sekali.
- Tips: Jangan disiram terlalu sering, karena akar mudah membusuk jika terlalu lembap.
7. Philodendron Brasil

Karakteristik:
Philodendron Brasil memiliki daun berbentuk hati dengan gradasi warna hijau dan kuning yang indah. Tanaman ini tumbuh merambat dan mudah diperbanyak.
Perawatan:
- Cahaya: Cahaya terang tidak langsung, toleran terhadap cahaya redup.
- Penyiraman: Siram jika permukaan tanah mulai kering.
- Media Tanam: Campuran tanah, kompos, dan sekam.
- Pupuk: Beri pupuk cair sebulan sekali.
- Tips: Pangkas batang untuk menambah percabangan dan bentuk tanaman.
8. Dracaena

Karakteristik:
Dracaena memiliki daun memanjang dengan garis-garis menarik. Jenis ini dikenal mampu meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan.
Perawatan:
- Cahaya: Suka cahaya terang tidak langsung, tapi tetap tumbuh di tempat teduh.
- Penyiraman: Siram setiap 1–2 minggu, biarkan tanah kering di antara penyiraman.
- Media Tanam: Tanah gembur dan porous.
- Pupuk: Pupuk slow release dua bulan sekali.
- Tips: Bersihkan daun dari debu secara rutin agar tetap sehat.
9. Monstera deliciosa

Karakteristik:
Monstera memiliki daun besar dengan lubang-lubang alami yang unik. Populer untuk dekorasi karena tampilannya yang eksotis.
Perawatan:
- Cahaya: Cahaya terang tidak langsung adalah pilihan terbaik.
- Penyiraman: Siram saat lapisan atas tanah mulai mengering, hindari genangan air.
- Media Tanam: Campuran tanah, kompos, dan perlite untuk drainase baik.
- Pupuk: Pupuk cair 4–6 minggu sekali di musim tumbuh.
- Tips: Gunakan penopang jika tanaman mulai merambat atau membesar.
10. Calathea

Karakteristik:
Calathea memiliki daun dengan pola warna menarik dan sering menutup di malam hari (nyctinasty). Tanaman ini cukup sensitif namun sangat dekoratif.
Perawatan:
- Cahaya: Cahaya terang tidak langsung, hindari cahaya matahari langsung.
- Penyiraman: Jaga tanah tetap lembap, tetapi tidak tergenang.
- Media Tanam: Tanah lembap dan kaya organik.
- Pupuk: Pupuk cair 1–2 bulan sekali.
- Tips: Jaga kelembapan udara sekitar; gunakan humidifier atau nampan air di dekat tanaman.
11. Succulent Mix (Aloe, Haworthia, dsb.)

Karakteristik:
Kelompok sukulen sangat populer karena bentuknya yang unik dan kebutuhan air sangat rendah. Cocok untuk Anda yang sering lupa menyiram tanaman.
Perawatan:
- Cahaya: Sinar matahari terang tidak langsung.
- Penyiraman: Siram hanya saat media sangat kering (2–3 minggu sekali).
- Media Tanam: Media khusus sukulen dan kaktus yang sangat porous.
- Pupuk: Pupuk slow release sekali setiap musim tanam.
- Tips: Jangan sampai air menggenang di pot.
12. Ficus lyrata (Fiddle Leaf Fig)

Karakteristik:
Ficus lyrata memiliki daun lebar seperti biola yang sangat menarik. Tanaman ini menjadi favorit untuk dekorasi ruang tamu dan area terang.
Perawatan:
- Cahaya: Cahaya terang tidak langsung, hindari sinar matahari langsung yang intens.
- Penyiraman: Siram secara merata ketika bagian atas tanah mengering.
- Media Tanam: Campuran tanah gembur, kompos, dan sedikit pasir.
- Pupuk: Pupuk cair setiap 4–6 minggu.
- Tips: Putar tanaman secara berkala agar pertumbuhan merata.
Kesimpulan
Merawat tanaman indoor tidaklah sulit jika Anda memilih jenis yang sesuai dengan kondisi rumah dan memahami kebutuhan dasarnya. Beberapa prinsip utama agar tanaman tetap sehat dan tumbuh indah di dalam ruangan meliputi:
- Memilih tanaman yang sesuai dengan tingkat cahaya di ruangan.
- Menyiram hanya ketika media tanam sudah cukup kering dan tidak berlebihan.
- Menggunakan media tanam yang baik dan pot dengan lubang drainase.
- Memberikan pupuk secara berkala sesuai jenis tanaman.
- Melakukan pemangkasan dan pembersihan daun secara rutin.
- Mengawasi kemungkinan hama dan penyakit secara berkala.
Dengan perawatan yang konsisten dan sedikit perhatian, tanaman indoor akan memberikan manfaat jangka panjang baik untuk kesehatan, suasana hati, maupun keindahan rumah.
Baca juga : Jenis Tanaman Penyerap Polusi Udara Terbaik
FAQ: Perawatan Tanaman Indoor
Tanaman indoor paling mudah dirawat apa?
Sansevieria, ZZ plant, dan pothos adalah pilihan yang sangat mudah dan tahan terhadap berbagai kondisi.
Seberapa sering memberi pupuk tanaman indoor?
Umumnya cukup setiap 1–2 bulan sekali dengan pupuk cair atau slow release, tergantung jenis tanaman.
Apa penyebab daun menguning/lembek?
Biasanya karena overwatering (penyiraman berlebihan), kurang pencahayaan, atau serangan hama.
Bagaimana cara mengontrol hama secara alami?
Gunakan air sabun cair lembut atau semprotkan larutan neem oil ke daun yang terkena.
Kapan waktu terbaik mengganti pot?
Saat akar mulai keluar dari lubang drainase atau pertumbuhan tanaman melambat. Biasanya setiap 1–2 tahun.